Sumbawa, UTS- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) telah membuktikan komitmennya dalam menjawab tantangan Dunia Kerja dan Dunia Industri (DUDI) era industri 4.0 dengan merintis Program Studi Bisnis Digital pada tahun 2021. Program studi ini mengusung visi untuk menghasilkan lulusan yang siap berinovasi dan bersaing di era digital dengan kurikulum yang adaptif.
Melalui implementasi dari Hibah Akselerasi Kurikulum Perguruan Tinggi (AKPT DIKTI), Prodi Bisnis Digital mendesain Kurikulum berdasarkan kebutuhan industri 4.0 dan pendidikan 4.0, yang meliputi pemahaman akan keterampilan dasar global (Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creative Thinking, Computational Logic, Compassion), dasar pemrograman dan data sains untuk literasi data, serta perencanaan keuangan untuk menghadapi perubahan menuju era revolusi industri 5.0.
Program ini juga menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi (MBKM) yang dimulai sejak tahun 2021 melalui Program Merdeka, yang berfokus pada pembangunan desa untuk kesejahteraan masyarakat. Tahun berikutnya, MBKM Mandiri, UTS Mengajar diluncurkan untuk memberikan dampak positif di lingkungan sekolah.
Namun, pelaksanaan MBKM Prodi Bisnis Digital masih menghadapi beberapa hambatan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah kurikulum yang belum sepenuhnya adaptif dalam mengakomodir kebijakan MBKM. Hal ini menyebabkan adanya tantangan dalam mengintegrasikan kegiatan belajar di luar kampus ke dalam struktur mata kuliah yang ada.
Dalam upaya mengatasi hambatan ini, Prodi Bisnis Digital merancang sejumlah sub-aktivitas dalam program pengembangan kurikulum MBKM yang dilaksanakan pada bulan agustus di Sumbawa Grand Hotel yang meliputi beberaspa kegiatan diantaranya :
Workshop Rekonstruksi Kurikulum Prodi Bisnis Digital dengan pendekatan Outcome Based Education (OBE) yang dimana kegiatan ini melibatkan seluruh dosen Prodi Bisnis Digital dan dipandu oleh narasumber dari Asosiasi Program Studi Bisnis Digital serta Ketua Program Studi Bisnis Digital Universitas Negeri Jakarta dengan mengadopsi model hybrid.
Focus Group Discussion (FGD) Kurikulum Bisnis Digital FGD ini bertujuan untuk mendengarkan masukan dari stakeholder dan melakukan evaluasi terkait Profil Lulusan dan kompetensi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Kegiatan FGD melibatkan perwakilan dari perbankan, BMT Insan Samawa, lembaga pemerintah, serta praktisi bisnis setempat.
Workshop Penyusunan RPS berbasis Cased Method dan Project Based Learning (PjBL) Kegiatan ini akan diadakan secara hybrid dengan narasumber dari Prodi Bisnis Digital Universitas Padjadjaran secara online serta melakukan praktek langsung pembuatan RPS yang diikuti oleh seluruh dosen prodi bisnis digital, pewakilan dosen masing-masing program studi FEB, serta perwakilan dari Universitas.
Workshop Penyusunan Perangkat Evaluasi Pembelajaran Workshop ini juga dilaksanakan secara hybrid yang dipandu langsung oleh narasumber dari LPMPP Universitas Mataram.
Rektor Universitas Teknologi yang turut serta menghadiri kegiatan Program Studi Bisnis Digital sangat mengapresiasi kegiatan dari implementasi Hibah AKPT DIKTI, karena seperti yang diketahui bahwa Prodi Bisnis Digital merupakan Prodi baru akan tetapi telah banyak melakukan perkembangan dan berhasil meraih Hibah AKPT DIKTI.
“Saya sangat mengapresiasi dan merasa bangga dengan kegiatan pengembangan kurikulum yang telah dilakukan oleh Program Studi Bisnis Digital di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Meskipun Bisnis Digital merupakan Program Studi yang relatif baru di UTS, namun saya melihat perkembangannya telah sangat pesat dan menarik perhatian dengan berhasilnya mendapatkan Hibah AKPT DIKTI.” Ujar Chairul Hudaya, P.hD.
Selain itu Rektor UTS Chairul Hudaya, P.hD. juga berharap bahwa kurikulum yang dirancang nantinya dapat relevan dengan dunia kerja sehingga lulusan-lulusan yang dilahirkan oleh Prodi Bisnis Digital dapat menjadi pelopor dalam inovasi serta perkembangan industri bisnis digital di Indonesia.
“Saya yakin bahwa kurikulum yang telah dirancang dengan cermat oleh tim akademik akan mempersiapkan mahasiswa Bisnis Digital dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang terus berubah dan berkembang. Ini adalah langkah positif menuju pencapaian kesuksesan dan kontribusi nyata bagi perkembangan industri bisnis digital di masa depan.
Kami berharap agar program studi ini terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa, fakultas, industri, dan masyarakat umum. Mari kita bersama-sama menjadikan Program Studi Bisnis Digital di UTS sebagai pusat keunggulan dalam bidangnya dan menjadi pelopor dalam inovasi serta perkembangan industri bisnis digital di Indonesia.” Ujarnya.
Selain pengembangan kurikulum, Program Studi Binsis Digital tengah menyusun Dokumen Prosedur Operasional Baku (POB) untuk mengatur mata kuliah konversi dalam program MBKM. POB ini nantinya akan membantu dosen pembimbing akademik (DPA) dalam memberikan panduan kepada mahasiswa saat pengisian Kartu Rencana Studi (KRS), sehingga proses ini dapat berjalan lebih lancar.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Program Studi Bisnis Digital FEB UTS dan dapat menjadi inspirasi bagi program studi lain dalam mengimplementasikan MBKM mandiri.